1. Unlock character
-o- Selesaikan semua story mode maka hampir semua karakter akan didapat, kecuali Orochi X yang bisa didapat setelah menyelesaikan semua dream mode
2. Unlock Orochi X
-o- Selesaikan semua dream mode
3. Unlock Dream Mode
-o- Stage 1 = Cao Cao, Liu Bei, dan Sun Quan proficiency levelnya mencapai level 50.
-o- Stage 2 = Proviency Nobunaga, Hideyoshi, dan Ieyasu semua mencapai level 50
-o- Stage 3 = Selesaikan Samurai chapter 2, Wu chapter 4, Orochi chapter 2.
-o- Stage 4 = Selesaikan Sengoku/Samurai chapter 2.
-o- Stage 5 = Selesaikan Sengoku/Samurai chapter 3.
-o- Stage 6 = Dapatkan 15 item /Treasures yang berbeda.
-o- Stage 7 = Selesaikan Wei chapter 3, Shu stage 3.
-o- Stage 8 = dapatkan semua Treasures.
-o- Stage 9 = Selesaikan Wei chapter 7.
-o- Stage 10 = Sudah ada
-o- Stage 11 = Selesaikan Wei chapter 6, Wu chapter 6,Samurai chapter 4.
-o- Stage 12 = Selesaikan Wei chapter 4, Wu chapter 5.
-o- Stage 13 = Selesaikan 5 story mode.
-o- Stage 14 = Selesaikan Wu-8 final chapter.
-o- Stage 15 = Selesaikan Wei-8 final chapter.
-o- Stage 16 = Gan Ning, Kotaro, dan Zhang Liao mencapai level 99.
-o- Stage 17 = Selasaikan 20 stage di story mode.
-o- Stage 18 = Huang Zhong, Xiahou Yuan, dan Ina mencapai 99.
-o- Stage 19 = Sudah ada
-o- Stage 20 = score level semua character mencapai 1.820 atau lebih.
-o- Stage 21 = Selesaikan Sengoku/Samurai final chapter.
-o- Stage 22 = Selesaikan Orochi chapter 5.
-o- Stage 23 = Sudah ada
-o- Stage 24 = Score level semua character mencapai 920 atau lebih.
-o- Stage 25 = Selesaikan 30 stages di story mode.
-o- Stage 26 = score level semua character mencapai 3,640 atau lebih.
-o- Stage 27 = score level proviency semua character mencapai 2,730 atau lebih.
-o- Stage 28 = Selesaikan Orochi final chapter.
4. Treasure Guide
Untuk membuka dream mode stage 8 kamu harus mendapatkan semua Treasure. Treasure juga dapat digunakan untuk upgrade skill weapon
Obsidian
Battle of Odawara Castle
-o- Rebut benteng selatan dalam waktu 5 menit
Jade
Battle of Saika
-o- Rebut benteng timur dalam waktu 5 menit
Amber
Battle of Si Shui Gate
-o- Fire attack Xiahou Yuan harus berhasil
-o- Kalahkan Chen Gong
Fluorite
Battle of Kanagesaki
-o- Xiao Qiao dan Zhou Yu harus tetap hidup sebelum Dong Zhuo datang
Silver
Battle of Ji Province
-o- Kalahkan semua reinforcement dan ambush unit
Agate
Battle of Cheng Du
-o- Buka gerbang Cheng Du Castle dalam waktu 6 menit
Diamond
Battle of Nagashino
-o- Kalahkan Cao Xing dan Hou Cheng
Malachite
Battle of Shizugatake
-o- Hancurkan semua Juggernaut
-o- Kalahkan Jiang Wei sebelum dia sampai ke benteng Yuan Xi
Crystal
Battle of Nan Zhong
-o- Dua fire attack Meng Huo harus berhasil semua
-o- Kalahkan Pang Tong
Sapphire
Rescue at Hasedo
-o- KO count 300
-o- Yukimura Sanada, Kanetsugu Naoe dan Sakon Shima harus tetap hidup
Ruby
Battle of Kawanakijima
-o- Kalahkan Yukimura Sanada
-o- Keiji Maeda jangan sampai tewas
Amethyst
Battle of Chang Ban
-o- Kalahkan semua officer musuh yang menghalangi jalan Kanetsugu Naoe
Moonstone
Battle of He Fei
-o- Hancurkan jembatan dalam waktu 7 menit
-o- Kalahkan Zhang Liao dan Gan Ning dalam waktu 5 menit setelah jembatan hancur
Emerald
Battle of Jia Meng Gate
-o- Kalahkan Sun Wukong dan semua kloningannya dalam waktu 5 menit
-o- Zhang Liao jangan sampai tewas
Pearl
Battle of Komaki-Nagakute
-o- Fire attack Pang Tong harus berhasil dalam waktu 6 menit
Onyx
-o- Mengawal Huang Gai sampai ke depot kavaleri musuh
Garnet
Battle of Edo Caste
-o- Kalahkan 4 ambush unit, Ina dan Masamune Date (kedatangan kedua)
Aventurine
Battle of Odani Castle
-o- Kalahkan semua sorcerer dan ambush unit sebelum mengalahkan Da Ji
-o- Kalahkan Da Ji dalam waktu 5 menit setelah Himiko datang
Carnelian
Battle of Yamata*
-o- Stop Cannon musuh
-o- Kalahkan Keiji Maeda
Opal
Battle of Yang Ping Gate
-o- Kalahkan Diao Chan
Topaz
Battle of Hu Lao Gate
-o- Kalahkan Sun Wukong dan 2 officer disebelahnya
-o- Kalahkan 2 sorcerer
Phoenix Wing
Battle of Yi Ling
-o- Kalahkan 4 "sneak attack" unit
Dragon Spleen
Battle of Tong Gate
-o- kalahkan 9 officer yang dibangkitkan kembali (3 di selatan, 3 di utara, dan 3 di barat)
-o- Kalahkan Sorcerer
-o- Kalahkan Sun Wukong
-o- Jangan sampai ada temanmu yang tewas
Lion Fang
Battle of Yamazaki
-o- Kalahkan sneak attack, Sun Wukong dan cannon unit
-o- Jangan sampai ada temanmu yang tewas
Chimera Shell
Battle of Bai Di castle
-o- Nobunaga, Kenshin dan Hideyoshi harus masuk Bai Di Castle dalam waktu 20 menit
Jewel Branch
Battle of Mikatagahara
-o- Mengawal sorcerer sampai ke benteng barat
-o- Kalahkan Ranmaru Mori
Bowl of Buddha
Battle of Wu Zhang Plains
-o- Ta*gong Wang harus sampai pintu gerbang tengah dalam waktu 6 menit
-o- Kalahkan 2 Sorcerer
-o- Kalahkan Da Ji dan Himiko
Fire Rat Skin
Battle of Guan Du
-o- Rebut Guan Du Castle dan 3 benteng di tengah, pastikan Xiahou Hui, Tsunari Ikeda dan Nagahide Niwa masuk benteng masing masing
-o- Kalahkan 6 officer yang berada di tengah
-o- Kalahkan Himiko dalam waktu 1 menit
Swallow Shell
Battle of Chi Bi
-o- Rebut altar dalam waktu 2 menit
-o- Kalahkan Da Ji dan Keiji Maeda secepatnya
Dragon Jewell
Battle of Sekigahara
-o- Kalahkan semua cannon unit dalam waktu 4 menit
-o- Kalahkan Masamune Date, Da Ji dan Kaiji Maeda
5. Unlock 4th weapon
-o- Main di stage 3, 4 atau 5 bintang, Hard atau Chaos Mode
Kamis, 16 September 2010
Unlock Warriors Orochi 2 (PS2)
Post by Ryan Adityanovic at 18.54 2 Comment
Category Entertainment , Game
Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)
Pada saat mengajukan hukum ini, rumus kimia senyawa belum diketahui. Hukum ini diajukan John Dalton, ahli kimia Inggris sekaligus penemu teori atom modern. Hukum ini menyebutkan bahwa jika massa salah satu unsur dalam dua senyawa sama, maka perbandingan massa unsur lainnya merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Contohnya, perbandingan unsur karbon (C) dan oksigen (O) pada karbon monoksida dan karbon dioksida berurutan adalah 3:4 dan 3:8. Jika massa C adalah sama, maka perbandingan massa O pada karbon monoksida dan karbon dioksida adalah 4:8 atau 1:2.Komposisi kimia ditunjukkan oleh rumus kimianya. Dalam senyawa, seperti air, dua unsur bergabung masing-masing menyumbangkan sejumlah atom tertentu untuk membentuk suatu senyawa. Dari dua unsur dapat dibentuk beberapa senyawa dengan perbandingan berbeda-beda. Misalnya, belerang dengan oksigen dapat membentuk senyawa SO2 dan SO3. Dari unsur hidrogen dan oksigen dapat dibentuk senyawa H2O dan H2O2.
Perlu dicatat, bahwa hukum ini adalah pengembangan dari hukum Proust, walaupun ditemukan sebelum hukum Proust sendiri. Hukum ini juga menyatakan bahwa atom tidak dapat berbentuk pecahan seperti setengah, harus bilangan bulat. Hukum ini kuat karena didukung teori atom.Dalton menyelidiki perbandingan unsur-unsur tersebut pada setiap senyawa dan didapatkan suatu pola keteraturan. Pola tersebut dinyatakan sebagai hukum Perbandingan
Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dimana massa salah satu unsur tersebut tetap (sama), maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhan
Post by Ryan Adityanovic at 18.47 0 Comment
Category Based Chemistry , Chemistry
Hukum Perbandingan Tetap
Hukum perbandingan tetap ditemukan oleh Joseph Proust, seorang ahli kimia Perancis. Hukum perbandingan tetap menyatakan, seperti namanya, perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap. Jadi, senyawa apapun dimanapun pasti terdiri dari perbandingan massa yang pasti. Sebagai contoh, perbandingan massa natrium dan klor pada NaCl sebanyak 2 gram adalah 0.768 gram dan 1.124 gram. Maka perbandingan massanya adalah 1:1.54 atau disederhanakan 2:3. Jika diambil senyawa yang sama dari sumber yang lain sebanyak 2.5 gram dengan natrium 0.983 gram, maka ditemukan 0.983:1.517 atau 1:1.54 atau 2:3.
Pada tahun 1799 Proust menemukan bahwa senyawa tembaga karbonat baik yang dihasilkan melalui sintesis di laboratorium maupun yang diperoleh di alam memiliki susunan yang tetap
Hukum ini mematahkan pendapat Archimedes yang dipakai ahli kimia dari Arab sampai Eropa selama ratusan tahun, bahwa senyawa hanyalah asal campur dengan perbandingan asal. Walaupun jauh setelahnya ditemukan kesalahan yang amat kecil, hukum ini membuka jalan pengembangan reaksi senyawa pada kimia modern.
Post by Ryan Adityanovic at 18.41 0 Comment
Category Based Chemistry , Chemistry
Hukum Kekekalan Massa
Hukum kekekalan Massa dikemukakan oleh Antoine Laurent Lavoisier (1743-1794) yang berbunyi: ”Dalam suatu reaksi, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama”, dengan kata lain massa tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Artinya selama reaksi terjadi tidak ada atom-atom pereaksi dan hasil reaksi yang hilang.
Lavoisier mereaksikan cairan merkuri dengan gas oksigen dalam suatu wadah di ruang tertutup sehingga menghasilkan merkuri oksida yang berwarna merah. Apabila merkuri oksida dipanaskan kembali, senyawa tersebut akan terurai menghasilkan sejumlah cairan merkuri dan gas oksigen dengan jumlah yang sama seperti semula.
Dengan bukti dari percobaan ini Lavoisier merumuskan suatu hukum dasar kimia yaitu Hukum Kekekalan Massa yang menyatakan bahwa jumlah massa zat sebelum dan sesudah rekasi adalah sama.
Pernyataan yang umum digunakan untuk menyatakan hukum kekekalan massa adalah massa dapat berubah bentuk tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Untuk suatu proses kimiawi di dalam suatu sistem tertutup, massa dari reaktan harus sama dengan massa produk.
Hukum kekekalan massa digunakan secara luas dalam bidang-bidang seperti kimia, teknik kimia, mekanika, dan dinamika fluida.
Hukum kekekalan massa dapat terlihat pada reaksi pembentukan hidrogen dan oksigen dari air. Bila hidrogen dan oksigen dibentuk dari 36 g air, maka bila reaksi berlangsung hingga seluruh air habis, akan diperoleh massa campuran produk hidrogen dan oksigen sebesar 36 g. Bila reaksi masih menyisakan air, maka massa campuran hidrogen, oksigen dan air yang tidak bereaksi tetap sebesar 36 g.
Begitu juga kalau kita membakar kayu misalnya kayu korek api. Berlaku juga hukum kekekalan massa. Memang setelah kayu terbakar akan menjadi abu. Namun yang perlu anda ketahui adalah bahwa selain abu, pada pembakaran kayu juga dihasilkan oksida karbon, asap dan uap air. Oksida carbon dan uap air tidak tampak oleh mata karena bermujud gas. Jika ditimbang ulang :
mk massa kayu + massa oksigen = massa abu + massa oksida karbon + massa uap air + massa asap.
Kalau hukum kekekalan massa memang benar, maka massa dari materi yang ada didunia ini berarti tidak pernah berubah.Kalau begitu, maka ketika mahluk hidup, hewan, tumbuhan dan manusia, setiap kali tumbuh menjadi semakin besar, berarti ada penambahan massa yang diambilkan dari massa materi yang lain. Begitu juga setiap bayi yang lahir, berarti ada energi dan massa di alam semesta ini yang beralih ke dalam diri bayi.
Kalau kita makan, maka ada beberapa massa dari air dan makanan yang makan akan menjadi daging pada tubuh kita. Kalau manusia bertambah banyak, sesungguhnya tidak ada perubahan massa di alam semesta ini, karena jumlah massa tentu juga sama sebagaimana jumlah energi di alam semesti ini, berarti selalu sama.
Post by Ryan Adityanovic at 18.39 0 Comment
Category Based Chemistry , Chemistry
Hukum Dasar Kimia
1. HUKUM KEKEKALAN MASSA = HUKUM LAVOISIER
“Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap”.
Contoh:
hidrogen + oksigen → hidrogen oksida
(4g) (32g) (36g)
2. HUKUM PERBANDINGAN TETAP = HUKUM PROUST
“Perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap”
Contoh:
a. Pada senyawa NH3 : massa N : massa H
= 1 Ar . N : 3 Ar . H
= 1 (14) : 3 (1) = 14 : 3
b. Pada senyawa SO3 : massa S : massa 0
= 1 Ar . S : 3 Ar . O
= 1 (32) : 3 (16) = 32 : 48 = 2 : 3
Keuntungan dari hukum Proust:
bila diketahui massa suatu senyawa atau massa salah satu unsur yang membentuk senyawa tersebut make massa unsur lainnya dapat diketahui.
Contoh:
Berapa kadar C dalam 50 gram CaCO3 ? (Ar: C = 12; 0 = 16; Ca=40)
Massa C = (Ar C / Mr CaCO3) x massa CaCO3
= 12/100 x 50 gram = 6 gram
massa C
Kadar C = massa C / massa CaCO3 x 100%
= 6/50 x 100 % = 12%
3. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA = HUKUM DALTON
“Bila dua buah unsur dapat membentuk dua atau lebih senyawa untuk massa salah satu unsur yang sama banyaknya maka perbandingan massa unsur kedua akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”.
Contoh:
Bila unsur Nitrogen den oksigen disenyawakan dapat terbentuk,
NO dimana massa N : 0 = 14 : 16 = 7 : 8
NO2 dimana massa N : 0 = 14 : 32 = 7 : 16
Untuk massa Nitrogen yang same banyaknya maka perbandingan massa Oksigen pada senyawa NO : NO2 = 8 :16 = 1 : 2
4. HUKUM-HUKUM GAS
Untuk gas ideal berlaku persamaan : PV = nRT
dimana:
P = tekanan gas (atmosfir)
V = volume gas (liter)
n = mol gas
R = tetapan gas universal = 0.082 lt.atm/mol Kelvin
T = suhu mutlak (Kelvin)
Perubahan-perubahan dari P, V dan T dari keadaan 1 ke keadaan 2 dengan kondisi-kondisi tertentu dicerminkan dengan hukum-hukum berikut:
A. HUKUM BOYLE
Hukum ini diturunkan dari persamaan keadaan gas ideal dengan
n1 = n2 dan T1 = T2 ; sehingga diperoleh : P1 V1 = P2 V2
Contoh:
Berapa tekanan dari 0 5 mol O2 dengan volume 10 liter jika pada temperatur tersebut 0.5 mol NH3 mempunyai volume 5 liter den tekanan 2 atmosfir ?
Jawab:
P1 V1 = P2 V2
2.5 = P2 . 10 / P2 = 1 atmosfir
B. HUKUM GAY-LUSSAC
“Volume gas-gas yang bereaksi den volume gas-gas hasil reaksi bile diukur pada suhu dan tekanan yang sama, akan berbanding sebagai bilangan bulat den sederhana”.
Jadi untuk: P1 = P2 dan T1 = T2 berlaku : V1 / V2 = n1 / n2
Contoh:
Hitunglah massa dari 10 liter gas nitrogen (N2 ) jika pada kondisi tersebut 1 liter gas hidrogen (H2 ) massanya 0.1 g.
Diketahui: Ar untuk H = 1 dan N = 14
Jawab:
V1/V2 = n1/n2
10/1 = (x/28) / (0.1/2)
x = 14 gram
Jadi massa gas nitrogen = 14 gram.
C. HUKUM BOYLE-GAY LUSSAC
Hukum ini merupakan perluasan hukum terdahulu dan diturunkan dengan keadaan harga n = n2 sehingga diperoleh persamaan:
P1. V1 / T1 = P2 . V2 / T2
D. HUKUM AVOGADRO
“Pada suhu dan tekanan yang sama, gas-gas yang volumenya sama mengandung jumlah mol yang sama. Dari pernyataan ini ditentukan bahwa pada keadaan STP (0o C 1 atm) 1 mol setiap gas volumenya 22.4 liter volume ini disebut sebagai volume molar gas.
Contoh:
Berapa volume 8.5 gram amoniak (NH3) pada suhu 27o C dan tekanan 1 atm ?
(Ar: H = 1 ; N = 14)
Jawab:
85 g amoniak = 17 mol = 0.5 mol
Volume amoniak (STP) = 0.5 x 22.4 = 11.2 liter
Berdasarkan persamaan Boyle-Gay Lussac:
P1 . V1 / T1 = P2 2 . V2 / T2
1 x 112.1 / 273 = 1 x V2 / (273 + 27)
V2 = 12.31 liter
Post by Ryan Adityanovic at 18.30 0 Comment
Category Based Chemistry , Chemistry
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama elektron dari atom-atom yang membentuk ikatan kimia. Atom yang memiliki nilai elektronegativitasnya sama atau mirip, jika berinteraksi akan terjadi pemakaian electron secara bersama-sama oleh atom-atom yang berikatan. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi antara atom-atom bukan logam.
Hampir semua senyawa kovalen terbentuk dari atom-atom non-logam. Dua atom nonlogam saling menyumbangkan elektron sehingga tersedia satu atau lebih pasangan elektron yang dijadikan milik bersama. Senyawa yang berikatan kovalen juga disebut senyawa kovalen.
Pengukuran dilaboratorium menunjukkan bahwa pada umumnya ikatan yang nyata tidak sepenuhnya kovalen tetapi memiliki campuran sifat ionic dan kovalen. Ikatan yang dicirikan oleh perpindahan muatan secara parsial disebut kovalen polar. Pada umumnya semakin besar perbedaan kelektronegarifan maka semakin polar senyawanya. Perbedaan ini di tetentukan berdasarkan skala pauling.
Skala Pauling
Unsur | Kelektronegatifan |
H | 2,1 |
F | 4,0 |
Cl | 3,0 |
Br | 2,8 |
I | 2,5 |
Senyawa | Beda Kelektronegatifan |
HF | 1,8 |
HCl | 0,8 |
HBr | 0,7 |
HI | O,4 |
Ikatan Kovalen Terbagi Atas
1. Ikatan Kovalen Polar
Jika dua atom non logam berbeda kelektronegatifannya berikatan, maka pasangan electron ikatan akan lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif. Hal ini terjadi karena beda keelektronegatifan kedua atomnya. Elektron persekutuan akan
bergeser ke arah atom yang lebih elektronegatif akibatnya terjadi pemisahan kutub positif dan negatif.
Dalam senyawa HCl ini, Cl mempunyai keelektronegatifan yang lebih besar dari H. sehingga pasangan elektron lebih tertarik ke arah Cl, akibatnya H relatif lebih elektropositif sedangkan Cl relatif menjadi elektronegatif. Gambar senyawa HCl dapat diklik disini
Pada umumnya jika ikatan kovalennya polar dan bentuk molekul asimetris maka senyawanya polar. Contoh: HCl. HBr, NH3, H2O, PCl3, CH3COOH, C2H5OH
2. Ikatan Kovalen Non Polar
Ikatan kovalen non polar memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. bentuk molekul yang terjadi simetris
b. beda keelektronegatifan antaratom yang berikatan sangat kecil dan mendekati nol
c. tidak terdapat pasangan elektron bebas di sekitar atom pusat.
contoh molekul yang berikatan kovalen murni dan bersifat nonpolar adalah CH4. CO2, BeCl3, BeCl4, C2H6
Pada umumnya bila suatu unsure non logam bersenyawa dengan unsure logam lain, masing-masing atom akan menyumbangkan electron untuk digunakan bersama membentuk ikatan kovalen. Pada dasarnya untuk menggambarkan ikatan kovalen polar maupun non polar yaitu dengan menggunakan struktur lewis. Struktur lewis adalah lambing atom yang dikelilingi sejumlah electron valensi yang akan disumbangkan dari setiap atom yang akan berikatan, electron yang akan disumbangkan adalah electron yang belum berpasangan. Reeeaaaddd Mooorrreee ^_^/......
Post by Ryan Adityanovic at 18.27 0 Comment
Category Based Chemistry , Chemistry
Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron dengan atom yang menangkap elektron. Biasanya antara atom logam dan non logam. atom logam, setelah melepaskan elektron, berubah menjadi ion positif, elektron tersebut diterima oleh atom bukan logam, sehingga atom bukan logam menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik menarik (gaya elektrostatis) yang
disebut ikatan ion. Makin besar perbedaan elektronegativitas antara atom-atom yang membentuk ikatan, maka ikatan yang terbentuk makin bersifat ionic
1. Pembentukan Ion Positif
Atom bermuatan positif karena melepaskan electron. Unsur yang mudah membentuk ion positif antara lain golongan IA(golongan alkali) dan golongan IIA (golongan alkali tanah)
Contoh: pada unsure Na yang bernomor atom 11
Pengaturan pada aton Na sebagai berikut:
konfigurasi atom Na : K = 2 , L = 8, M = 1
Natrium dapat dengan mudah melepaskan electron terluarnya membentuk ion dengan muatan +1. ion ini stabil karena memiliki kulit terluar penuh.
konfigurasinya menjadi: K = 2, L = 8, M = 0
2. Pembentukan Ion Negatif
Atom bermuatan negatif karena menangkap electron. Unsur yang mudah membentuk ion negative antara lain golongan VIIA(golongan halogen) dan golongan VIA (golongan Oksigen).
Contoh: Unsur Cl yang bernomor atom 17
Pengaturan electron dari atom klor adalah sebagai berikut:
konfigurasi atom Cl : K = 2, L = 8, M = 7
Diperlukan satu electron tambahan untuk membentuk ion dengan kulit terluar penuh, electron ini diperoleh dari atom natrium, sehingga dihasilkan ion dengan muatan -1.
konfigurasinya menjadi: K = 2, L = 8, M = 8
3. Pembentukan Ikatan Ion
Garam dapur yang disebut natrium klorida, NaCl merupakan contoh yang mudah untuk memahami terjadinya ikatan ion. Disini terjadi serah terima elektron, yaitu atom natrium melepaskan sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion natrium, Na+ dan elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion klorida, Cl- .
Na (2. 8. 1) —–> Na+ (2. 8)+ e
Cl (2. 8. 7) + e —–> Cl- (2. 8. 8)
Selanjutnya ion klorida dan ion natrium saling tarik menarik dengan gaya elektrostatis sehingga terjadi ikatan ion. Terbentuklah natrium klorida, NaCl.
Umumnya ikatan ion terbentuk antara unsur logam dan non logam karena adanya perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar. Contoh senyawa yang mempunyai ikatan ion sebagai berikut:
1. Golongan 1A berikatan dengan golongan VIIA, contohnya NaF, NaBr, KI, KBr, RbI, CsF dan LiF
2. Golongan IA dengan golongan VIA ,contohnya Na2O, Na2S, K2S dan Rb2S
3. Golongan IIA dengan golongan VIA, contohnya MgO, CaO, CaS,BaO, SrO dan MgS
Post by Ryan Adityanovic at 18.25 0 Comment
Category Based Chemistry , Chemistry
Sifat Periodik Unsur
Sifat-Sifat Periodik Unsur
Sifat-sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat tersebut berubah dan berulang secara periodik sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat.
2. Energi ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab, elektron ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk melepaskan elektron dari suatu atom dperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasi. Dalam suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya, elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin besar. Hal ini berarti energi ionisasi besar.
Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.
Unsur-unsur yang segolongan : energi ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar akin jauh dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin mudah di lepaskan.
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian :
Unsur-unsur golongan II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan III A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI A.
3. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom.
Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil, karena gaya taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem periodik cenderung melepaskan elektron.
Unsur-unsur yang seperiode : keelektronegatifan makin kekanan makin besar.keelektronegatifan terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.
Harga keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi ( biloks ) unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berati unsur yang bersangkutan cenderung menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya.
4. Sifat Logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang. Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur bukan logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.
Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan logam di sebelah kanan pada system periodic sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal.
Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda.
5. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif, karena makin sukar menangkap electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak rekatif. Kecenderungan berbagai sifat periodik unsur-unsur periode ketiga diberikan pada gambar di bawah ini
6. Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga afinitas elektron semakin besar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.
Post by Ryan Adityanovic at 18.13 0 Comment
Category Based Chemistry , Chemistry