CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Kamis, 16 September 2010

Ikatan Ion

Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron dengan atom yang menangkap elektron. Biasanya antara atom logam dan non logam. atom logam, setelah melepaskan elektron, berubah menjadi ion positif, elektron tersebut diterima oleh atom bukan logam, sehingga atom bukan logam menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik menarik (gaya elektrostatis) yang

disebut ikatan ion. Makin besar perbedaan elektronegativitas antara atom-atom yang membentuk ikatan, maka ikatan yang terbentuk makin bersifat ionic

1. Pembentukan Ion Positif

Atom bermuatan positif karena melepaskan electron. Unsur yang mudah membentuk ion positif antara lain golongan IA(golongan alkali) dan golongan IIA (golongan alkali tanah)

Contoh: pada unsure Na yang bernomor atom 11

Pengaturan pada aton Na sebagai berikut:

konfigurasi atom Na : K = 2 , L = 8, M = 1

Natrium dapat dengan mudah melepaskan electron terluarnya membentuk ion dengan muatan +1. ion ini stabil karena memiliki kulit terluar penuh.

konfigurasinya menjadi: K = 2, L = 8, M = 0

2. Pembentukan Ion Negatif

Atom bermuatan negatif karena menangkap electron. Unsur yang mudah membentuk ion negative antara lain golongan VIIA(golongan halogen) dan golongan VIA (golongan Oksigen).

Contoh: Unsur Cl yang bernomor atom 17

Pengaturan electron dari atom klor adalah sebagai berikut:

konfigurasi atom Cl : K = 2, L = 8, M = 7

Diperlukan satu electron tambahan untuk membentuk ion dengan kulit terluar penuh, electron ini diperoleh dari atom natrium, sehingga dihasilkan ion dengan muatan -1.

konfigurasinya menjadi: K = 2, L = 8, M = 8

3. Pembentukan Ikatan Ion

Garam dapur yang disebut natrium klorida, NaCl merupakan contoh yang mudah untuk memahami terjadinya ikatan ion. Disini terjadi serah terima elektron, yaitu atom natrium melepaskan sebuah elektron valensinya sehingga terjadi ion natrium, Na+ dan elektron ini diterima oleh atom klor sehingga terjadi ion klorida, Cl- .
Na (2. 8. 1) —–> Na+ (2. 8)+ e
Cl (2. 8. 7) + e —–> Cl- (2. 8. 8)
Selanjutnya ion klorida dan ion natrium saling tarik menarik dengan gaya elektrostatis sehingga terjadi ikatan ion. Terbentuklah natrium klorida, NaCl.

Umumnya ikatan ion terbentuk antara unsur logam dan non logam karena adanya perbedaan keelektronegatifan yang cukup besar. Contoh senyawa yang mempunyai ikatan ion sebagai berikut:

1. Golongan 1A berikatan dengan golongan VIIA, contohnya NaF, NaBr, KI, KBr, RbI, CsF dan LiF
2. Golongan IA dengan golongan VIA ,contohnya Na2O, Na2S, K2S dan Rb2S
3. Golongan IIA dengan golongan VIA, contohnya MgO, CaO, CaS,BaO, SrO dan MgS

0 Comment :

Posting Komentar